Kiki dan adiknya masih terlihat sedih, segera ibu mendekati kedua mereka. ”Sayang… mohon maaf jika kalian kecewa, tetapi apa yang terjadi diluar dugaan. Ayah kalian adalah ketua rukun tetangga yang mengemban amanah untuk melayani warganya, dan saat ini Mbah Yono meninggal jadi banyak yang harus ayah kalian lakukan untuk membantu keluarga Mbah Yono”.
“Tetapi kami kan juga anak ayah yang butuh dilayani dan dipenuhi kebutuhannya bu” protes Kiki lagi.
“Betul nak, tetapi urusan kita masih bisa dilaksanakan lain hari, sedangkan pemakaman Mbah Yono harus segera dilaksanakan. Kasihan keluarga Mbah Yono jika tidak dibantu oleh warga. Kita harus bisa mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi kita” Ibu menjelaskan.
Kiki mulai memahami. ”Iya bu, Kiki paham. Kemarin bu guru juga menyampaikan kepada Kiki dan teman-teman, sesuai dengan Pancasila kita harus mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau golongan”.
Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi adalah salah satu perilaku yang pengamalam Pancasila. Cerita diatas adalah salah satu kisah yang ada di buku ini yang menceritakan bagaimana anak-anak Indonesia berperilaku baik dengan mengamalkan sila-sila Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia.
Dari kisah-kisah dalam buku ini, harapan besar semoga memberikan pelajaran bagi generasi bangsa yang kuat dan membanggakan. Selamat membaca kisah dalam buku”Bocah-Bocah Pancasila”.
Ulasan
Belum ada ulasan.