Kisah Joe dan Nina berawal dari pertemuan sederhana di dunia maya—Facebook dan Messenger—yang perlahan berkembang menjadi hubungan penuh emosi, harapan, dan perjuangan. Dari percakapan ringan, mereka mulai berbagi mimpi tentang bisnis coffee shop hingga dunia investasi saham. Namun, di balik tawa dan rindu yang tumbuh, muncul kesalahpahaman, jarak, dan perbedaan pandangan yang menguji komitmen mereka. Pertemuan pertama di Kuala Lumpur menjadi titik balik: pelukan dan air mata meneguhkan cinta yang lahir dari layar menjadi nyata.
Setelah mendapat restu dari keluarga, terutama Tante Belinda dan Ibu Nina, kisah mereka berlanjut pada fase yang lebih matang—menata masa depan bersama. Dari rintangan bisnis hingga luka akibat kesalahpahaman, Joe dan Nina belajar bahwa cinta bukan hanya tentang janji, tetapi juga keberanian menghadapi kenyataan. Restu keluarga menjadi cahaya yang menuntun mereka melewati badai, dan usaha kecil mereka menjadi simbol dari kerja keras, ketulusan, serta pengorbanan untuk mempertahankan cinta yang tumbuh dari jarak dan waktu.
Namun, perjalanan tidak selalu mulus. Masalah bisnis, tekanan keluarga, dan rasa lelah sempat membuat hubungan mereka nyaris retak. Meski begitu, kehadiran restu dan kesungguhan untuk memperbaiki diri membuka kembali jalan yang sempat tertutup. Di bawah hujan pertama yang mengiringi pembukaan kafe kecil mereka, Joe dan Nina mengucap janji baru—bahwa cinta sejati bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari kisah yang terus tumbuh, diperjuangkan, dan disyukuri bersama.








Ulasan
Belum ada ulasan.