Buku Moderasi Beragama untuk Negeri lahir dari keprihatinan atas maraknya polarisasi sosial dan kesalahpahaman dalam memahami ajaran agama di tengah masyarakat modern. Di saat sebagian kalangan menjadikan agama sebagai pembeda bahkan alat justifikasi perpecahan, buku ini menghadirkan semangat baru untuk meneguhkan kembali nilai-nilai Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam. Melalui gagasan moderasi beragama, penulis mengajak pembaca untuk memahami bahwa keseimbangan, toleransi, dan keadilan adalah inti dari ajaran Islam yang sejati.

Dalam bingkai sejarah Islam Nusantara, penulis menelusuri bagaimana nilai wasathiyah (jalan tengah) telah hidup sejak masa Rasulullah ﷺ dan diwariskan para ulama serta pendiri bangsa. Penyuluh agama ditempatkan sebagai aktor penting dalam menjaga harmoni dan menyebarkan nilai-nilai kedamaian di masyarakat. Mereka bukan hanya penyampai dakwah, tetapi juga agen perubahan sosial yang menanamkan semangat kebersamaan, kemanusiaan, dan kasih sayang melalui pendekatan yang humanis dan kontekstual.

Dengan bahasa yang ringan namun bernas, buku ini menjadi panduan praktis sekaligus reflektif bagi penyuluh agama, mahasiswa, akademisi, dan pemerhati keagamaan. Isinya memadukan dasar-dasar Qur’ani dan hadis dengan praktik dakwah di lapangan yang relevan dengan realitas Indonesia yang majemuk. Moderasi Beragama untuk Negeri bukan sekadar buku konseptual, tetapi sebuah ajakan untuk menapaki jalan tengah—jalan yang menebarkan kedamaian, memperkuat persaudaraan, dan meneguhkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam.